Limbah H2S Milik Pertamina bisa Mengganggu sistem pernafasan

Written By Unknown on Selasa, 11 Desember 2012 | 23.54

Lensadumai - Belum tuntas masalah limbah bintik kuning yang berterbangan hingga kepemukiman warga, kini timbul masalah keluhan warga dengan aroma gas yang berasal dari api obor milik PT Pertamina Refenery Unit II Dumai.
Hal itu di ungkapkan yakni berinisial Sofyan (45) warga Tanjung Palas RT 05 mengatakan kepada dumaisatu.com di kediamannya, Sebulan belakangan ini aroma gas Api sangat menyengat jika masuk ke hidung.  
"Bau seperti telur busuk dan sangat menyengat jika terhirup ke dalam hidung, aromanya tercium pada siang hari dan menjelang magrib," jelasnya. Selasa (11/12).
Lanjutnya, aroma yang sangat menyengat ini tidak kunjung hilang yang sangat di khawatirkan kepada anak-anak dan balita di kawasan ini, sebab aroma gas tersebut bisa berdampak negatif.
"Aroma gas ini dapat juga tercium hingga beberapa titik kawasan, namun sejauh ini pihak lurah Tanjung Palas belum menanggapi keluhan masyarakatnya," keluhnya.
Tempat terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Basri, menjelaskan bahwa aroma gas tersebut adalah jenis H2S merupakam gas racun yang bisa melumpuhkan sistem pernafasan dan dapat membunuh hanya dalam hitungan menit.
“Gas ini tidak mempunyai warna, jadi untuk mengetaui gas H2S kita membutuhkan sebuah detektor dan sensor, tetapi gas ini mempuyai bau busuk seperti telur busuk, ”jelasnya kepada wartawan. Selasa (11/12).
Tambahnya, kepada masyarakat agar berhati-hati dengan gas H2S tersebut, jika ada penemuan atau pencemaran dari pihak pertamina RU II dapat berkordinasi dengan pihak pertamina, agar bisa mendapatkan solusi yang terbaik diantara masyarakat dan pertamina.***

0 komentar:

Posting Komentar