Lensadumai - Belum tuntas
masalah limbah bintik kuning yang berterbangan hingga kepemukiman warga,
kini timbul masalah keluhan warga dengan aroma gas yang berasal dari
api obor milik PT Pertamina Refenery Unit II Dumai.
Hal
itu di ungkapkan yakni berinisial Sofyan (45) warga Tanjung Palas RT 05
mengatakan kepada dumaisatu.com di kediamannya, Sebulan belakangan ini
aroma gas Api sangat menyengat jika masuk ke hidung.
"Bau
seperti telur busuk dan sangat menyengat jika terhirup ke dalam hidung,
aromanya tercium pada siang hari dan menjelang magrib," jelasnya.
Selasa (11/12).
Lanjutnya,
aroma yang sangat menyengat ini tidak kunjung hilang yang sangat di
khawatirkan kepada anak-anak dan balita di kawasan ini, sebab aroma gas
tersebut bisa berdampak negatif.
"Aroma
gas ini dapat juga tercium hingga beberapa titik kawasan, namun sejauh
ini pihak lurah Tanjung Palas belum menanggapi keluhan masyarakatnya,"
keluhnya.
Tempat
terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Basri, menjelaskan bahwa
aroma gas tersebut adalah jenis H2S merupakam gas racun yang bisa
melumpuhkan sistem pernafasan dan dapat membunuh hanya dalam hitungan
menit.
“Gas ini tidak
mempunyai warna, jadi untuk mengetaui gas H2S kita membutuhkan sebuah
detektor dan sensor, tetapi gas ini mempuyai bau busuk seperti telur
busuk, ”jelasnya kepada wartawan. Selasa (11/12).
Tambahnya,
kepada masyarakat agar berhati-hati dengan gas H2S tersebut, jika ada
penemuan atau pencemaran dari pihak pertamina RU II dapat berkordinasi
dengan pihak pertamina, agar bisa mendapatkan solusi yang terbaik
diantara masyarakat dan pertamina.***
0 komentar:
Posting Komentar