Puluhan Anak Punk Terjaring Razia

Written By Unknown on Minggu, 04 November 2012 | 23.59

Lensadumai - Puluhan anak punk terjaring razia yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berkordinasi dengan Dinas Sosial kota Dumai. Razia diduga sudah bocor karena sebelumnya anak brandalan dan kumuh itu berada di Dumai saat ikrar sumpah pemuda hingga ratusan orang, razia itu diwarnai aksi kejar-kejaran petugas dan anak punk. Selasa (30/10) jelang siang ini.

Sebagian dari anak punk yang akan ditangkap berhasil lolos. Saat melihat petugas datang, anak punk yang tengah bergerombol sontak berhamburan melarikan diri. Kejadian itu cukup mengundang perhatian warga dan pengguna jalan di sekitar lokasi.

Kasi Pengendalian dan Operasional Satpol PP Dumai, Andi Azis mengatakan, kali ini merupakan razia rutin ditambah dengan laporan warga. Khusus untuk razia kali ini difokuskan kepada anak punk yang dinilai keberadaannya semakin marak. Dari yang tertangkap, sebagian masih didapati wajah-wajah lama yang pernah diamankan sebelumnya.

“Kita memantau perkembangan anak punk yang semakin marak dan meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, hari ini kita fokus untuk menangkap dan mengamankan para gelandangan tersebut,” kata Andi kepada dumaisatu.com.

Tempat terpisah, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Dinsos, kebanyakan anak punk yang tertangkap berasal dari luar Kota Dumai. Diantaranya berasal dari Medan, Tanjung Pinang dan Batam. Kepala Bidang Rehabilitasi Dinsos, Ikhsan berencana bakal segera mengembalikan mereka ke kampung halamannya.

“Hari ini didata dan mereka kita minta untuk buat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Setelah itu akan kita pulangkan ke tempat asalnya masing-masing,” kata Ikhsan.

Untuk memastikan kepulangannya, Dinsos akan mengawal para anak punk hingga ke terminal atau pool keberangkatan. Hal ini untuk menghindari aksi anak punk yang berniat melarikan diri.

"Sepanjang tahun 2012, pihak kita sudah memulangkan gelandangan dan pengemis (gepeng), termasuk anak punk sebanyak 40 orang. Jumlah ini diluar dari anak punk yang tertangkap hari ini," jelasnya kepada dumaisatu.com.

Tambahnya, Pemkot Dumai telah menganggarkan dana untuk pengembalian tuna wisma ini ke tempat asalnya. Bagi gepeng yang berasal dari pulau Sumatera dianggarkan sebesar Rp 250 ribu untuk akomodasi dan transportasi. Sementara yang diluar pulau Sumatera seperti pulau Jawa, kalimantan dan sulawesi dibebankan Rp 750 ribu per orang.

"Tahun 2012, dianggarkan pemulangan sebanyak 100 orang. Masing-masing 50 untuk di Pulau Sumatera dan 50 orang di luar Pulau Sumatera. Dana yang disediakan tidak mencukupi untuk penanganan secara keseluruhan. Oleh karena itu Ia bersyukur, terkadang pengelola transportasi memberikan keringanan biaya bagi Dinsos saat memulangkan gepeng," ujarnya.*

0 komentar:

Posting Komentar